Review Drama Korea Little Women

Drama Korea Little Women akhirnya berakhir tadi malam. Berjumlah 12 episode, drama yang dibintangi Kim Go-eun, Nam Ji-hyun, dan Park Ji-hu ini berhasil membuat emosi penonton serasa naik roller coaster. Tiap minggu nggak pernah bisa tidur dengan tenang!

Drama Korea Little Women ini tentang apa sih?

Little Women bercerita tentang tiga kakak beradik yang hidup miskin. Mereka adalah Oh In-joo (Kim Go-eun), Oh In-kyung (Nam Ji-hyun), dan Oh In-hye (Park Ji-hu). Masing-masing dari mereka punya kisah sendiri hingga akhirnya terkoneksi dengan keluarga Won.

Sebagai seorang reporter, In-kyung mencurigai Park Jae-sang (Uhm Ki-joon), pengacara kaya raya yang akan mulai terjun ke dunia politik. Dia menikah dengan puteri seorang jenderal yang berjasa bagi Korea Selatan di medan perang Vietnam, yaitu Won Sang-a (Uhm Ji-won).

Kebetulan, Sang-a sering mengundang In-hye yang merupakan teman sekolah anak semata wayangnya, Park Hyo-rin (Jeon Chae-eun), ke rumah. Anak-anak itu sama-sama suka melukis. Sang-a memberi In-hye “uang saku” karena telah membuat lukisan untuk anaknya.

Nggak tanggung-tanggung, Sang-a dan suami berencana menyekolahkan In-hye bersama puterinya ke luar negeri. Tentu tujuannya adalah mengklaim karya In-hye sebagai karya Hyo-rin. Karena itulah In-joo dan In-kyung terlibat. Maklum, meski punya ibu (diperankan oleh Park Ji-young), mereka bertiga harus saling menjaga sendiri. Sampai episode terakhir, sosok ibunya benar-benar useless.

Semakin panas karena kasus pembunuhan dan pencurian uang 70 milyar

Park Jae-sang dan keluarga ini ternyata hobi mencuci uang dan menggelapkan dana dari perusahaan. Orang yang mengurus dana gelap itu adalah Jin Hwa-young (Choo Ja-hyun). Dia adalah satu-satunya teman In-joo di kantor. Mereka biasanya ngobrol tentang anggrek dan semakin dekat dari situ.

Suatu hari, In-joo menemukan Hwa-young meninggal, tergantung di dalam lemari bajunya. Dia mengenakan mantel bulu dan high heels merah. Gara-gara itu, In-joo sebagai seseorang yang dekat dengan almarhum dicecar. Padahal, dia nggak tahu apa-apa. Tapi ternyata, Hwa-young meninggalkan uang 2 milyar untuk In-joo! Bahkan, menurut Choi Do-il (Wi Ha-joon) yang mengurus keuangan keluarga Park Jae-sang di luar negeri, In-joo punya 70 milyar di rekeningnya di luar negeri! Hah? Kok bisa?!

Kematian-kematian “aneh” pun terus terjadi. Mulai dari Director Shin (Oh Jung-se) yang meninggal tidak lama setelah menanyakan keberadaan uang 70 milyar kepada In-joo. Lalu ada juga keluarga korban sebuah kasus yang melibatkan Jae-sang dan sedang diselidiki In-kyung. Dia meninggal karena kecelakaan. Yang aneh adalah, di semua TKP ada bunga anggrek biru. Pertanda apakah itu?

Kenapa drama Korea Little Women banyak yang suka?

Kalau sebuah cerita menarik biasanya punya satu major plot twist, drama Korea Little Women ini punya not-so-major plot twist di hampir tiap episode! Aku masih ingat betapa percayanya aku terhadap suatu teori. Lalu, cerita berjalan seperti mengamini teori tersebut. Eh, di penghujung cerita, teori itu dipatahkan berkeping-keping! Sebel? Banget! Padahal, aku termasuk penonton yang gampang curiga dan nggak hanya berpaku pada suatu teori. Aku selalu memikirkan kemungkinan yang lain. Tetap aja kena gocek!

Selain itu, ada satu karakter yang nggak banyak dimiliki drama Korea lain. Dia adalah Choi Do-il. Dia nggak didapuk sebagai pemeran utama. Tapi bagiku dia adalah game maker-nya. Semua alur cerita bergerak sesuai rencananya yang dia pikirkan 2-3 langkah sebelumnya. Smart? Yeah, and badass!

Sulit untuk mengetahui pada siapa dia berpihak. Emosinya ditata sedemikian rupa. Saat masih kecil, dia disekolahkan oleh Park Jae-sang ke Amerika. Dia cerdas dan sejak awal diperkenalkan sebagai sosok yang hanya memikirkan tentang uang. Dia mau membantu In-joo mengamankan uang 70 milyar dengan komisi 40 persen. Bagi In-joo, dia akan tetap selamat selama masih memiliki uang tersebut.

Hubungan romantis antara Doi-il dan In-joo, emang ada?

Topik terhangat nih di episode terakhir drama Korea Little Women. Well, sampai sekarang ini masih debatable. Menurutku, dia akhirnya benar-benar peduli pada In-joo. Peduli sebagai teman atau lebih dari itu? Kita nggak pernah tahu. Kalau lihat gesture-nya saat In-joo tergeletak di Singapura setelah meminum sari bunga anggrek biru, mungkin ada romantic sparks tumbuh di situ.

Aku justru bersyukur hubungan mereka nggak dibuat romantis secara gamblang. Sebab, sebagai anak pertama, In-joo masih punya banyak hal untuk dipikirkan. Dia sudah pernah menikah, jadi mencari pasangan lagi bukanlah prioritasnya. Dia ingin fokus membantu adik-adiknya.

Sedangkan Do-il adalah putra semata wayang. Dia punya ibu yang harus diurus. Kemungkinan sih dia pergi ke Yunani di akhir episode bersama ibunya. Dia bilang nggak mau hidup untuk uang dulu. Jadi, anggap aja dia ingin reconnect dengan ibunya yang sudah lama mendekam di penjara.

Hubungan romantis sudah diwakilkan oleh In-kyung dan teman masa kecilnya, Ha Jong-ho (Kang Hoon). Entah apa yang membuat orang-orang menaruh kecurigaan kepadanya. Mungkin ini akibat sering diperdaya penulis Jung Seo-kyoung ha ha ha. Curiga aja deh ke semua orang!

Pada akhirnya, drama Korea Little Women ingin memperlihatkan bagaimana uang dapat mempengaruhi seseorang. Tapi di balik itu semua, childhood trauma does exist. Di tangan yang tepat, uang akan sangat berguna bagi banyak orang. Di tangan yang salah, uang bisa jadi senjata untuk “menggila”.

Tapi sebenarnya, aku kurang paham dengan Kelompok Jeongran. Kelompok ini adalah tentara-tentara Korea Selatan yang pernah dikirim ke Vietnam. Ayah Sang-a adalah ketuanya. Semua anggota Kelompok Jeongran sudah meninggal, kecuali (pada saat itu) nenek In-joo dan In-kyung, Oh Hye-seok (Kim Mi-sook). Kelompok ini sangat powerful dan salah satu tanda mereka adalah anggrek biru itu.

Selain permainan uang, aku kurang paham dengan keterkaitannya. Kenapa anggotanya yang lain sudah meninggal? Karena sudah tua, atau apa? Jika ada kasus pun, nggak diceritakan dengan jelas. Lalu apa yang membuat Park Jae-sang yang sangat emosional itu tiba-tiba tunduk pada istrinya? Ah, rasanya pengen nonton Little Women lagi deh untuk memastikan.

Semakin salut dengan akting Kim Go-eun!

Aku masih ingat Kim Go-eun dalam Cheese in the Trap (2016). Masih ingat juga betapa banyak sentimen negatif hanya karena dia dianggap nggak cantik! Padahal, drama itu lah yang membuatku selalu menanti drama Go-eun selanjutnya. Guardian: The Lonely and Great God (2017), suka banget! The King: Eternal Monarch (2020), tetap suka (meski Lee Min-ho kurang bisa mengimbangi). Yumi’s Cells (2021-2022), nggak perlu ditanyakan deh, aku suka!

Tapi memang dalam Little Women lah karakternya semakin kaya. Hampir semua jenis emosi dia bawakan dengan apik. Sosoknya justru membuat kehidupan seorang In-joo dan adik-adiknya terasa nyata. Setelah penampilannya di sini apakah kalian masih memandang dia sebelah mata? Apakah masih ada yang nggak suka Go-eun karena fisiknya? I hope not ya.

Poin kekecewaan terakhir ada pada In-hye

Yap, si anak bungsu ini di tengah-tengah “melarikan diri” ke luar negeri bersama sahabatnya, Hyo-rin. Keputusannya untuk lari sih make sense. Hyo-rin ini sering “kambuh” tiap orang tuanya bertengkar. Dia juga kebingungan mengetahui fakta tentang ayah dan ibunya. Berbekal tabungan yang tentu lebih dari cukup, mereka berdua menjauh dari huru-hara.

Sayangnya, di episode terakhir mereka muncul lagi. Tentu saja bersama the one and only Choi Do-il (tuh kan, semua kejadian pasti ada hubungannya sama Do-il). Tapi yang mereka lakukan ternyata nggak cukup kuat jadi ending. Malah ada yang menyayangkan kenapa si adik yang notabene nggak berkontribusi itu malah dapat bagian. Aku sih nggak terlalu mempermasalahkan ya. At the end of the day mereka semua happy. Dan aku suka banget sama pesan In-hye untuk kakanya, In-joo.